Saturday, November 27, 2010

Pengelompokan kualitas film

Di bawah ini beberapa istilah kualitas film yang sering muncul ketika kita akan mendownload sebuah film;

  1. DVDRip: yaitu merupakan salinan dari DVD Original. Kualitas gambar dan suaranya baik sekali. DVDRip akan ada jika DVD Originalnya telah ada di pasaran. Bisa mendukung maksimal 720×480 atau 720×576.
  2. DVDScr: yaitu merupakan dupiklat dari promo DVD yang akan digunakan sebagai promosi. DVDScr akan ada sebelum DVD originalnya keluar di pasaran. Kualitas gambar dan suaranya hampir setara dengan DVDRip, hanya saja pada gambar video sering terdapat beberapa tulisan penjelasan yang terpampang di layar tentang DVD tersebut yang biasanya sedikit menggangu kita.
  3. R5 : untuk tipe ini, kualitas gambar hampir setara dengan DVDRip, tetapi untuk kualitas suara biasanya agak jelek (cempreng), meskipun ada beberapa yang kualitas suaranya sudah bagus, namun tetap saja masih ada sedikit noise sehingga mengurangi kenyamanan dalam menonton film tersebut.
  4. CAM : kualitas jenis ini merupakan hasil dari rekaman camera digital, langsung di bioskop sehingga kadang penonton yang lalu lalang ikut terekam. Rekaman kualitas ini biasanya menggunakan mini tripod sehingga sering terdapat sedikit goncangan. Kualitas video ini sangat jelek.
  5. TS (Telesync) : kualitasnya hampir sama dengan jenis CAM. Namun kualitas gambar dan suara TS sedikit lebih baik dari CAM karena TS merupakan CAM yang telah dilabel ulang.
  6. BRRip/BDRip/Blu-Ray Rip : Resolusi jauh lebih besar yaitu 1920×1080 atau 1280×720 (tergantung filenya). Konsekuensinya, file jadi besar dan memutarnya juga berat, sehingga diperlukan spesifikasi komputer yang tinggi juga. kalau tidak nanti jadi patah-patah. Kualitas ini jauh lebih baik dari DVDRip.
  7. mHD : mini/micro HD, hampir sama dengan HD, tetapi dengan resolusi yang lebih kecil yaitu 1280x5xx, sehingga ukuran filepun juga lebih kecil dibandingkan HD.
  8. Workprint : film yang belum diedit efek visulnya secara keseluruhan. Bisanya terdapat adegan yang hilang, suara yang tidak beraturan. Kualitas film ini bervariasi dari yang paling baik hingga yang paling buruk.
  9. VCD : biasanya digunakan untuk transfer kualitas rendah (CAM / TS / TC / Screener (VHS) / TVrip (analog) untuk membuat ukuran file yang lebih kecil.
  10. SCREENER (SCR): SCR itu merupakan pre-release sebuah film yang biasanya direkam dalam format kaser VHS yang didistribusikan oleh pembuat film ke toko2 rental, media, televisi untuk tujuan promosi. Ciri utamanya adalah ditengah2 film suka ada teks berjalan (ticker) yang berisi kata-kata yang bersifat promosi ata informasi tentang film tsb. Terkadang cuma tampil bbrp detik tapi ada juga yang tampil sepanjang film. Paling rese kalo tulisannya gede2 gan hahaha…
  11. DVDscr / DVDscreener / BDscr: Sama halnya sama SCR gan cuma ini biasanya dalam format DVD. Kalo ripper-nya jago biasanya tulisannya bisa dihilangkan.. Tipe ini biasanya didistribusikan dalam bentuk SVCD (dijualin tukang bajak) atau DivX/XviD. Nah kalo BDscr itu jarang ditemui.. ini versi BluRay-nya.


Biasanya urutan keluarnya sebuah film di internet yaitu sebagai berikut, meskipun tidak selalu : CAM -> TS -> R5 -> DVDScr -> DVDRip


Artikel Terkait:
  1. Pengelompokan kualitas film
  2. Istilah-istilah dalam Mendownload Film dari Internet
  3. Download Film

.
Read More

Download Film

Read More

Istilah-istilah dalam Mendownload Film dari Internet

Para pembaca ginigitu.com yang hobi download film pasti sering melihat tulisan seperti ini:
Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 (2010) PPVRIP XviD-WBZ
atau
The Next Three Days (2010) CAM-XviD.avi
atau
New.Moon.2009.DvDrip.aXXo
kualitas_film

Apa sih sebenarnya arti CAMrip, DVDrip, TS, dan sebagainya?
Berikut pengelompokan film berdasarkan source rilis yang berhubungan dengan kualitas gambar dan suara.

CAM

Juga biasa dikenal dengan CAM-rip, adalah Hasil Rekaman Bioskop yang direkam dengan menggunakan Handy Cam atau Camera Video sederhana. Biasanya direkam secara diam diam, dan kualitas gambar yang dihasilkan sangat buruk, gelap, goyang, dan segala aktifitas di ruangan bioskop juga ikut terekam seperti bayangan orang lewat, suara tertawa penonton dsb. Kualitas audio juga masih buruk.
Contoh video:

 

TELESYNC (TS)

Hampir sama dengan CAM, tetapi sumber audio bukan berasal dari kamera yang digunakan untuk merekam, melainkan dari Jack Audio di bangku penonton (kualitas audio sedikit lebih baik). TS juga biasanya direkam di Bioskop yang sepi penonton. Gambar yang dihasilkan sedikit lebih bagus dari CAM-RIP, Bayangan orang lewat sudah berkurang ataupun tidak ada.
Contoh video:

 

WORKPRINT (WP)

Versi workpirnt adalah film versi setengah jadi, versi ini belum selesai proses editing namun sudah tersebar bocoran-nya di internet, sehingga efek efek film biasanya belum ada. Ciri khas pada film tipe ini adalah adanya Timeline Marker sepanjang film. Film yang terkenal beredar di internet dengan tipe ini antara lain adalah X-MEN Original, dimana kadang kadang masih terlihat kabel-kabel slingshot untuk pembuatan filmnya.
Contoh video:

 

TELECINE (TC)

Dikenal juga dengan TeleCinema. Film jenis ini direkam dengan menggunakan Mesin Telecine, Mesin Telecine merupakan mesin yang menduplikat Film langsung dari PITA PROYEKTOR BIOSKOP. Kualitas Gambar dan Suara sudah lumayan bagus, namun film jenis ini jarang ditemukan karena kelangkaan Mesin Telecine.
Contoh video:

 

PPV-RIP

PPV = Pay Per View maupun VOD = Video-On-Demand, adalah Film yang direkam melalui saluran khusus, dimana untuk menonton film pada saluran tersebut biasaya dikenakan biaya. Siaran berbayar ini biasanya ada pada Hotel-hotel berbintang, acara workshop dan seminar, serta Club Film.
Contoh video:

 

TV-RIP

Merupakan hasil rekaman melalui Televisi, baik TV analog, HDTV, Tv Kabel dst .. TV-rip biasanya direkam dengan menggunakan VHS recorder, ataupun DVR. Sourcenya bisa berupa Composite, S-Video
Umumnya TV rip dibagi menjadi :
TVRip (analog) Hasil rekaman Dari TV analog biasa.
(HD)TVrip, Biasanya merupakan siaran TV episode biasanya direkam dari jaringan siaran TV Kabel / TV digital / TV Satelit. Biasanya adanya flicker pada film dan beberapa bagian mengandung artefak (Gambar kotak-kotak seperti CD ngadat).
DSrip, Digital Satellite RIP, film yang direkam dari Digital Satellite TV a.k.a Parabola
DVBRip, Merupakan tipe DSrip hanya saja sumbernya adalah dari TV satelit bertipe DVB-s. Satelite DVB-s inilah yang sekarang ngetrend untuk menerima siaran2 InternetTV. Beberapa provider internet bahkan menggunakan satelit DVB-s ini untuk downlink channel internet mereka dengan alasan penghematan
PDTV, PDTV (Pure Digital) adalah TVrip yg direkam menggunakan TV PCI card digital computer. Hasilnya yang terbaik dibanding TVrip yang lain.
HRTV dan HDTV. RIP
HRHDTV / HR.HDTV (High Resolution High Definition) merupakan film yang direkam dari siaran TV High Defenition.
HDTV (High Definition – 1280×720 resolution) merupakan film yang mempunyai resolusi High Defenition alias 1280×720 (720p)
Contoh video:

 

VHS-RIP

Merupakan versi Copy dari Kaset VHS yang telah resmi beredar. Versi VHS sudah sangat jarang ditemukan karena pendistribusian dengan kaset VHS ini sudah mulai ditinggalkan. Kualitas Gambar dan Suara sudah cukup baik.
Contoh video:

 

DDC

DDC adalah Digital Distribution Copy yang merupakan film yang didownload dan di distribusikan dari website resmi download film seperti blockbuster(dot)com netflix(dot)com redbox(dot)com dan sebagainya
Contoh video:

 

SCREENER (SCR)

Versi Screener merupakan Versi Promosi Pra Release, yang biasanya didistribusikan dalam format kaset VHS ke Toko toko Rental, TV dan media. Kualitas Gambar dan Suara bagus namun terkadang ada running text yang berisi iklan dari produsen film.
Tipe screener yang lain adalah DVD-Screener (DVD-scr)dan BD-Screeneder (BD-scr). Bedanya ada pada media pendistribusiannya berupa yang DVD ataupun BluerayDisk. Kualitas suara sudah cukup baik
Contoh video:

 

R5

R5 adalah DVD yang dirilis khusus untuk Negara yang termasuk ke dalam region 5 (Wilayah bekas Uni Soviet, India, Korea Utara, Afrika, Mongolia). Perbedaan mendasar R5 dengan TC adalah versi ini diproduksi dgn transfer langsung tanpa rendering. Namun TC juga sering diberi label R5.
Grup ripper yang sering merilis film dengan tipe ini antara lain PUKKA, DREAMLiGHT.
Contoh video:

 

DVD-RIP

DVD-rip Merupakan copy dari DVD (Digital Video Disc) asli yang telah resmi release. Kualitas Gambar dan Suara bagus.
Contoh video:

 

BD-RIP

Merupakan copy dari Blueray Disk yang telah resmi release. Kualitas Gambar dan Suara sangat bagus.
Contoh video:

 

Urutan Kualitas

Ini urutan dari SOURCE yang paling sering muncul/ Paling umum release di internet, karena untuk VHS-RIP, DDC jarang diupload. Urutan Berdasarkan dari Kualitas yang PALING JELEK (cam) sampai yang PALING BAIK (bd-rip):
CAM=>TELESNCY(TS)=>WORKPRINT(WP)=>TELECINE(TC)=>PAY PER VIEW(PPV)=>SCREENER=>R5=>DVD-RIP=>HDTV-RIP=>BD-RIP



Artikel Terkait:
  1. Pengelompokan kualitas film
  2. Istilah-istilah dalam Mendownload Film dari Internet
  3. Download Film

.
Read More

Thursday, November 25, 2010

office 2007 :The windows installer service cannot update one or more protected windows

The Error occured while installing microsoft office 2007 on windows xp SP2. The error was “installer cannot update 1 or more protected windows files”
The solution is just install IIS and select all options in details, while installing IIS.

Just restart PC & install Office 2007. That’s it. The problem is solved.

or

As I had the same install issue with a clean XP install then office 2007. This guide solved the protected file install error. The only change is that the correct dll is fp4ault.dll

  1. From Windows install disk, or c:\i386 that may have been set up in an OEM install, open (Double click) on the FP40EXT.CAB file. It should open.
  2. find fp4ault.dll in the list
  3. double click and select extract to c:\program files\common files\microsoft shared\web server extensions\40\bin
  4. Restart the 2007 office install
Read More

Efek Letusan Toba Tak Seburuk Dugaan



Danau Toba adalah kaldera yang terbentuk akibat letusan raksasa 74.000 tahun lalu.

Letusan raksasa Gunung Toba yang terjadi 74.000 tahun lalu memicu perdebatan di kalangan ilmuwan. Perdebatan terutama berkisar tentang efek dari letusan gunung tersebut.

Studi terdahulu tentang Gunung Toba menyebutkan bahwa letusan 74.000 tahun yang lalu itu menyebabkan penggelapan langit dan menurunkan suhu bumi sebesar 10 derajat celsius selama setengah dekade. Antropolog pun mengatakan, letusan tersebut juga mempengaruhi proses evolusi manusia, menyebabkan fenomena yang disebut genetic bottleneck, suatu kondisi ketika populasi spesies tertentu terbunuh atau terhambat dalam bereproduksi.

Namun, studi yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan sesudahnya menyebutkan bahwa efek letusan Toba tak seburuk yang diduga. Berdasarkan hasil penelitian vulkanolog Stephen Self Open University di Milton Keynes, Inggris, dan pakar paleobiologi Michael Rampino dari New York University, AS, misalnya, penurunan suhu bumi hanya antara 3 dan 5 derajat celsius.

Penelitian antropologis oleh Michael Petraglia dari University of Oxford Inggris juga menyebutkan hasil yang kontroversial. Hasil dari penelitian yang didasarkan pada kondisi salah satu situs arkeologis di India itu menyebutkan bahwa manusia-manusia yang tinggal di dekat Gunung Toba justru mampu selamat dan bertahan hidup dengan lebih mudah.

Baru-baru ini, seorang ahli pembuat model iklim dari Max-Planck Institute for Meteorology di Hamburg, Jerman, Claudia Timmreck, melakukan sebuah penelitian untuk melihat lagi efek dari letusan Toba. Ia membuat sebuah model iklim yang dikatakan menyerupai kondisi iklim setelah letusan Toba pada masa itu. Penelitian berfokus pada partikel sulfat aerosol yang terbentuk dari gas sulfur dioksida, partikel yang menyebabkan pemantulan sinar matahari sehingga menyebabkan pendinginan temperatur Bumi.

Berdasarkan data hasil penelitian, diketahui bahwa Gunung Toba mengeluarkan 850 juta metrik ton sulfur dioksida ke atmosfer. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan bahwa efek letusan Gunung Toba tidak seburuk yang diduga selama ini. Penurunan suhu Bumi, misalnya, hanya antara 3 dan 5 derajat celsius secara global. Perubahan temperatur secara ekstrem hanya terjadi di Afrika dan India selama dua tahun saja, dengan kondisi temperatur berkurang hingga 10 derajat celsius pada tahun pertama dan 5 derajat celsius pada tahun kedua.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Geophysical Research Letters edisi terbaru November tersebut juga menunjukkan bahwa akumulasi partikel sulfur di udara juga akan lenyap dalam beberapa tahun saja. F juga mengatakan, letusan tidak sampai menghabisi populasi flora dan fauna yang ada. Namun, peristiwa itu diakui membuat banyak proses kehidupan menjadi sulit.

Menanggapi hasil penelitian tersebut, Petraglia setuju bahwa efek letusan Toba memang buruk. Namun, dampaknya pada manusia tidaklah sebegitu serius. "Populasi (manusia) selamat, tapi menghadapi kondisi lingkungan yang buruk selama beberapa tahun," katanya. Ia juga mengatakan, perlu dilakukan juga observasi lapangan sebagai tahap lanjut dari penelitian tersebut.

Sementara itu, Stanley Ambrose dari University of Illinois yang setuju dengan terjadinya fenomena genetic bottleneck mengatakan bahwa kajian Timmreck memiliki kelemahan. Salah satunya karena peneliti memulai riset dengan kondisi iklim modern, bukan menyimulasikan kondisi iklim 74.000 tahun yang lalu.

Sumber: Kompas
Read More

Wednesday, November 17, 2010

Memahami Perbedaan Idul Adha 1431 H


Potensi adanya perbedaan Idul Adha 1431 Hijriah sudah diprediksi para ahli hisab rukyat dan astronom sejak beberapa tahun lalu. Perbedaan itu terwujud saat ini dengan adanya sebagian umat Islam Indonesia yang memperingati Idul Adha pada Selasa ini, sama seperti di Arab Saudi, dan sebagian lagi Rabu esok.

Melalui sidang isbat atau penetapan yang dilakukan Kementerian Agama dan dihadiri wakil berbagai organisasi massa Islam, pemerintah menetapkan Idul Adha 10 Zulhijah 1431 H jatuh pada 17 November 2010.

Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama yang juga Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin di Jakarta, Senin (15/11), mengatakan, secara teoretis atau hisab, bulan sabit tipis atau hilal tidak mungkin diamati pada 6 November karena ketinggiannya di atas ufuk masih di bawah dua derajat. Hal itu juga didukung dengan data pengamatan yang menunjukkan hilal belum bisa dilihat atau dirukyat di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, bulan Dzulqa’dah atau bulan ke-11 dalam kalender Islam dibulatkan menjadi 30 hari sehingga 1 Zulhijah bertepatan dengan 8 November.

Di Indonesia, lanjut Djamaluddin, jika ada yang menetapkan Idul Adha pada 16 November, hal itu karena menggunakan kriteria wujudul hilal atau terbentuknya hilal (tanpa perlu diamati) sehingga bulan Dzulqa’dah hanya 29 hari.

Perbedaan lain muncul dengan ketetapan Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan Idul Adha juga pada 16 November sehingga puncak ibadah haji berupa wukuf di Arafah dilakukan pada 9 November kemarin.

Menurut Djamaluddin, keputusan Pemerintah Arab Saudi menentukan Idul Adha tahun ini tergolong kontroversial. Secara teoretis, hilal tidak bisa dirukyat pada 6 November di Mekah. Namun, ternyata otoritas setempat menentukan berbeda.

Sebagai catatan, dalam keputusan penentuan hari raya, Pemerintah Arab Saudi sering kali digugat oleh para astronom di Timur Tengah dan kawasan lain. Meskipun Arab Saudi menggunakan metode melihat hilal untuk menentukan awal bulan, tapi sering kali hilal yang diklaim bisa dilihat itu secara teoretis astronomi tidak mungkin bisa dilihat.

Garis penanggalan bulan

Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama lainnya yang juga ahli kalender di Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, mengatakan, garis penanggalan pada kalender Hijriah berbeda dengan garis penanggalan kalender Masehi.

Garis penanggalan Masehi didasarkan pada patokan garis bujur timur atau garis bujur barat 180 derajat. Dalam penanggalan ini, daerah yang memiliki garis bujur sama atau berdekatan mulai dari kutub utara hingga kutub selatan akan selalu memiliki hari yang sama. Perubahan hari dimulai pada pukul 00.00.

Daerah yang lebih timur juga dipastikan akan lebih dahulu waktunya dibandingkan daerah di baratnya. Karena itu, dalam sistem penanggalan Masehi, waktu di Jakarta atau waktu Indonesia barat (WIB) selalu empat jam lebih dulu dibandingkan waktu Mekkah.

Namun, garis penanggalan bulan berbeda. Garis penanggalan bulan memiliki 235 variasi. Setiap bulannya, garis penanggalan bulan berbeda-beda. Garis penanggalan bulan akan kembali di dekat tempat yang sama sekitar 19 tahun kemudian.

Banyaknya variasi garis penanggalan bulan ini ditentukan oleh posisi Bulan terhadap Bumi, dan posisi sistem Bumi-Bulan terhadap Matahari.

Daerah yang pertama kali melihat hilal akan mengawali hari lebih dulu. Hal ini berarti, daerah yang terletak pada garis bujur yang sama atau berdekatan, hari atau awal bulan Hijriahnya bisa berbeda. Hari dimulai setelah Matahari terbenam atau magrib, bukan pukul 00.00.

Kondisi ini, lanjut Moedji, yang membuat waktu di Jakarta tidak selalu lebih dahulu dibanding Mekkah. Jika diasumsikan, hilal pada Zulhijah kali ini pertama kali dilihat di Mekkah, maka sesudah magrib atau sekitar pukul 18.00 di Mekkah sudah masuk bulan baru.

Saat itu, di Jakarta sudah pukul 22.00 WIB. Baru pada magrib keesokan harinya, Jakarta memasuki Zulhijah. Artinya, pada bulan Zulhijah kali ini waktu di Jakarta tertinggal 20 jam dibandingkan waktu Mekkah.

”Dalam penanggalan Hijriah, waktu di Indonesia bisa jadi lebih dulu dibandingkan waktu di Arab Saudi. Namun, bisa jadi pula Arab Saudi lebih dulu dibanding Indonesia,” tambahnya.

Menurut Moedji, perbedaan awal hari dalam kalender Hijriah inilah yang sering dipahami secara salah. Mereka beranggapan, karena waktu di Indonesia lebih cepat dibanding Mekkah, maka saat di Mekkah berhari raya, di Indonesia juga harus berhari raya. Padahal, konsep ini didasarkan atas pencampuradukkan konsepsi kalender Hijriah dan Masehi sehingga menimbulkan kerancuan.

”Umat Islam Indonesia harus memahami bahwa mereka menggunakan dua sistem kalender. Kalender Masehi untuk keperluan sehari-hari dan kalender Hijriah untuk keperluan ibadah. Setiap kalender memiliki konsep dan konsekuensi masing-masing yang berbeda,” ungkapnya.

Meskipun berbeda, baik Moedji maupun Djamaluddin mengajak umat Islam menghormati perbedaan yang ada. Kejadian ini harus kembali memacu umat Islam Indonesia untuk segera membuat kriteria penentuan awal bulan Hijriah secara bersama yang berlaku nasional.

Jika sudah ada, maka konsepsi ini bisa disosialisasikan secara regional dan internasional sehingga diperoleh sistem penanggalan Hijriah yang bisa berlaku secara global.

”Sistem penanggalan Hijriah memang lebih kompleks dibandingkan penanggalan Masehi, tapi itu bukan berarti tidak bisa distandardisasi,” ujar Moedji.

Sumber: Kompas
Read More